7 Biaya yang Wajib Dibayar Jika Ingin Menjadi Blogger Sukses


www.pixabay.com

Pertama mengenal dunia blog, segudang pertanyaan muncul dalam benak saya. Sebegitu banyaknya, hingga saya bingung pertanyaan apa yang sedang saya pertanyakan. Saya ingin tahu segala hal tentang dunia blog dan bagaimana hal itu dijalankan.

Menjadi blogger memang kelihatannya mudah. Namun, dalam kenyataannya tak semudah membalik telapak tangan. Begitu juga, menjadi blogger tak sesulit ibarat menghadirkan matahari di tengah purnama. Banyak hal baru yang meski kerap dipelajari dengan kesabaran dan ketekunan. Berikut 7 biaya yang wajib dibayar jika ingin menjadi blogger sukses.

1. Hidup hemat

Banyak yang berpikir bahwa menjadi seorang blogger itu enak, bisa punya uang banyak tanpa susah-susah bekerja dengan keras. Ini berbeda dengan kebanyakan mindset seorang profesional atau karyawan. Justru kita harus hidup super hemat agar kita dapat bertahan. Apalagi yang sudah memiliki tanggungan berupa anak dan isteri, kita harus rela untuk menahan nafsu berfoya-foya. Selain itu, menjadi seorang wiraswasta/blogger, kita tidak akan tahu kapan rezeki akan datang. Tidak seperti menjadi karyawan yang akan menerima gaji di awal atau akhir bulan.



2. Waktu senggang

Kebanyakan orang berpikir ketika seseorang menjadi seorang wiraswasta/blogger, mereka akan memiliki banyak waktu senggang. Namun, menurut saya justru ini palah sebaliknya. Seorang wiraswasta/blogger akan selalu memikirkan usahanya dari sejak membuka mata hingga menjelang tidur menutup mata. Bahkan, terdapat beberapa orang yang justru sulit tidur nyenyak seperti kebanyakan orang lainnya karena terlalu pusing memikirkan blog-blognya.

Saat menjadi karyawan, kita cenderung akan bekerja sesuai dengan kompensasi yang kita terima. Bila sudah jam pulang, kita cenderung akan menunda pekerjaan sampai esok harinya. Pada saat pulang ke rumah atau akhir pekan, kita cenderung tidak akan mau membawa pulang pekerjaan tersebut atau sekedar memikirkan urusan kantor. Kalau kita dipaksa melakukan lebih, kita cenderung akan berkeluh kesah bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan gaji, komisi, bonus, atau fasilitas yang kita dapat dari perusahaan.

Sebaliknya saat kita bekerja menjadi seorang wiraswasta/blogger, kita dituntut untuk selalu memberikan lebih, memikirkan lebih, dan bertindak lebih untuk menghidupi usaha kita sendiri. Karena tidak ada yang menjamin masa depan kita, selain diri kita sendiri.



3. Tunda kesenangan

Walaupun uang yang ada di rekening cukuplah banyak. Bukan berarti kita dapat membeli segala sesuatu yang kita mau dan bebas pergi kemana kita suka. Sangat miris sekali. Kita akan dituntut menjadi orang yang super sabar dan berbeda dengan teman-teman kita yang akan bebas menikmati waktu mereka dan bebas membeli apa saja sesuai kantong mereka.



4. Stres

Bukan tidak mungkin kalau kita para blogger harus bersiap untuk stres karena kesibukan dan kewajiban menyelesaikan masalah yang ada. Berbagai masalah akan datang dan menghampiri di kala kita sedang senang maupun sedih karena tidak ada pemasukan, misalnya. Selain itu, tuntutan kepada kita untuk tetap kreatif dalam menulis artikel-artikel yang berbobot membuat otak kita seperti mesin yang sudah tua. Bukan tidak mungkin seorang blogger harus mengurung diri dan menyendiri untuk mencari ide-ide yang brilian.



5. Hubungan dengan keluarga

Karena stres tadi, membuat hubungan keluarga menjadi agak renggang. Mungkin saja kita jadi mudah tersinggung atau marah. Apalagi jika keluarga kurang mendukung usaha kita sebagai seorang blogger. Menjadikan kita hidup di dunia akan terasa sulit, dan seakan kita ingin hidup sendiri. Maka dari itu, dukungan dari sebuah keluarga sangatlah diperlukan guna mendorong kreatifitas kita dapat mengalir dengan deras.



6. Kehilangan teman-teman

Bagaimana bisa? Bukannya seharusnya banyak teman karena banyak bergaul atau banyak nongkrong di warung kopi? Iya, terkadang kita terlalu fokus mengembangkan blog kita yang banyak membuat kita jarang keluar dan bergaul dengan dunia luar. Kita juga akan terlalu fokus untuk menyendiri dan mencari ide-ide yang brilian. Kalaupun kita sambil nongkrong dan membawa pekerjaan kita, rasanya mereka hanya seperti pengganggu. Meskipun begitu, kita tetap dapat bergaul dengan orang lain, namun berbeda dengan biasanya. Kita akan bergaul dengan orang-orang yang berada di dunia maya, yang entah apakah itu orang asli ataukah bukan.



7. Hilangnya kepercayaan diri

Serasa menjadi manusia yang pendiam dan nggak percaya diri? Iya, hal tersebut seperti sebuah kutukan dari tuhan. Ketika kita dihampiri masalah yang bertubi-tubi, mental yang mulai melemah dan nyaris menyerah, belum lagi olok-olok orang yang tidak mendukung atau menghargai usaha kita. Hal itu membuat kita menjadi lelah dan seakan ingin berhenti berusaha dan mencari jalan lain, yang justru banyak dari kita akan gulung tikar atau gagal menjadi seorang blogger.



Kesimpulan

Menjadi seorang blogger semua orangpun bisa melakukannya, tapi menjadi blogger sukses tidak semua orang bisa, kecuali bagi mereka yang dapat lolos dari berbagai rintangan yang ada.

Dan semua hal tersebut merupakan sebuah biaya yang harus kita bayarkan. Kita tidak dapat lari dari masalah yang ada, karena semua pekerjaan memiliki resikonya masing-masing. Yang kita perlukan hanyalah menghadapi dengan pikiran yang jernih dan kritis.  Jadi, sudah siapkah sobat membayar biaya-biaya yang ada?

Post a Comment